Manusia Bisa Kontak Alien di Tahun 2040
~ on Kamis, 13 Februari 2014 ~ 0 commentsSeorang ilmuwan yang fokus dalam pencarian makhluk asing atau populer dengan sebutan 'alien' mengungkapkan pernyataan yang cukup mengagetkan. Dia berpendapat, seperempat abad lagi, manusia di Bumi dapat menemukan dan berkomunikasi dengan alien.
Dia adalah Seth Shostak, seorang peneliti dari Institute SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) yang berbasis di Mountain View, California.
Shostak mengatakan, setidaknya pada tahun 2040 mendatang, astronom dapat memindai seluruh sistem bintang di ruang antariksa, sehingga mendukung pencarian alien dengan memanfaatkan sinyal elektromagnetik, dilansir Live Science, Rabu 12 Februari 2014.
"Saya kira kita akan menemukan makhluk asing dalam dua puluh tahun ke depan menggunakan berbagai eksperimen," ujar Shostak dalam simposium NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC) 2014 di Stanford University.
Bahkan, dalam masa seperempat abad ke depan, kata Shostak, pencarian sistem bintang akan semakin terbuka. "Alih-alih untuk mencari ribuan sistem bintang, kita akan berpotensi mengenali jutaan sistem bintang," ujarnya optimis.
Keyakinan Shostak bukannya tak berdasar. Pengamatan teleskop antariksa pencarian planet milik NASA, Kepler, telah menunjukkan bahwa galaksi Bima Sakti merupakan tempat berkerumunnya planet-planet yang mendukung kehidupan.
"Yang perlu dicatat, satu dari lima bintang setidaknya memiliki satu planet yang kehidupannya mungkin bersemi," jelasnya.
Artinya, dalam galaksi Bima Sakti terdapat setidaknya puluhan miliar planet mirip Bumi.
Bersama koleganya, Shostak berpikir, setidaknya beberapa planet merupakan pusat kehidupan alien. Makhluk asing itu diperkirakan telah mengembangkan kemampuan untuk mengirimkan sinyal elektromagnetik ke alam semesta.
Sejak 1960
Pencarian alien sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1960 silam, yang diawali oleh astronom Frank Drake. Ia memindai dua bintang mirip matahari dengan antena seluas 26 meter di Virginia Barat.
Upaya pencarian itu kemudian terus meningkat lebih dari setengah abad seriring perkembangan signifikan teknologi digital dan elektronik.
Sayangnya, ada tantangan dalam pencarian mahluk asing, yaitu dukungan dana yang tetap dibutuhkan secara konstan. Fasilitas Allen Telescope Array di California Utara sedianya dirancang menampung 350 piringan radio, namun nyatanya hanya terakomodasi 42 piringan saja.
Dia adalah Seth Shostak, seorang peneliti dari Institute SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) yang berbasis di Mountain View, California.
Shostak mengatakan, setidaknya pada tahun 2040 mendatang, astronom dapat memindai seluruh sistem bintang di ruang antariksa, sehingga mendukung pencarian alien dengan memanfaatkan sinyal elektromagnetik, dilansir Live Science, Rabu 12 Februari 2014.
"Saya kira kita akan menemukan makhluk asing dalam dua puluh tahun ke depan menggunakan berbagai eksperimen," ujar Shostak dalam simposium NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC) 2014 di Stanford University.
Bahkan, dalam masa seperempat abad ke depan, kata Shostak, pencarian sistem bintang akan semakin terbuka. "Alih-alih untuk mencari ribuan sistem bintang, kita akan berpotensi mengenali jutaan sistem bintang," ujarnya optimis.
Keyakinan Shostak bukannya tak berdasar. Pengamatan teleskop antariksa pencarian planet milik NASA, Kepler, telah menunjukkan bahwa galaksi Bima Sakti merupakan tempat berkerumunnya planet-planet yang mendukung kehidupan.
"Yang perlu dicatat, satu dari lima bintang setidaknya memiliki satu planet yang kehidupannya mungkin bersemi," jelasnya.
Artinya, dalam galaksi Bima Sakti terdapat setidaknya puluhan miliar planet mirip Bumi.
Bersama koleganya, Shostak berpikir, setidaknya beberapa planet merupakan pusat kehidupan alien. Makhluk asing itu diperkirakan telah mengembangkan kemampuan untuk mengirimkan sinyal elektromagnetik ke alam semesta.
Sejak 1960
Pencarian alien sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1960 silam, yang diawali oleh astronom Frank Drake. Ia memindai dua bintang mirip matahari dengan antena seluas 26 meter di Virginia Barat.
Upaya pencarian itu kemudian terus meningkat lebih dari setengah abad seriring perkembangan signifikan teknologi digital dan elektronik.
Sayangnya, ada tantangan dalam pencarian mahluk asing, yaitu dukungan dana yang tetap dibutuhkan secara konstan. Fasilitas Allen Telescope Array di California Utara sedianya dirancang menampung 350 piringan radio, namun nyatanya hanya terakomodasi 42 piringan saja.