Apakah Monster Loch Ness Telah Punah?
~ on Kamis, 13 Februari 2014 ~ 0 commentsFenomena Loch Ness sebagai salah satu spesies purba yang berhabitat di air masih menjadi misteri sampai hari ini. Penampakannya melalui foto legendaris yang dijepret 21 April 1934 silam tampaknya menjadi bukti terakhir bahwa monster Loch Ness benar-benar ada.
Untuk diketahui, monster Loch Ness dikenal luas sebagai monster reptil berukuran besar yang hidup di perairan Skotlandia, tepatnya di danau Loch Ness. Nessie —sebutan untuk Loch Ness— dikenal juga sebagai plesiosaurus yang memiliki panjang leher tujuh meter.
Namun, baru-baru ini, seorang ilmuwan veteran yang mengamati danau Loch Ness dalam setahun terakhir penuh, mengkhawatirkan spesies purba itu telah punah. Ialah Gary Campbell, penduduk Inverness, United Kingdom, yang telah mengikuti gerak-gerik Loch Ness selama 17 tahun sejak kemunculan pertamanya 1.500 tahun lalu.
"Sangat menyedihkan. Kini dia tidak pernah muncul lagi ke permukaan," ungkap Campbell pada BBC, Selasa 11 Februari 2014. "Jumlah penampakannya berkurang drastis sejak pergantian abad, tapi ini adalah kali pertama Nessie tidak pernah terlihat sama sekali dalam 90 tahun."
Nessie mendadak tenar pada tahun 1933 sejak cerita tentangnya diterbitkan di sebuah surat kabar lokal, yang memajang foto spesies air berkepala besar serta punuk. Banyak yang tidak percaya, bahkan menyebut penampakan itu tidak lebih dari dua ekor bebek yang sedang berkelahi di air.
Fenomena alam
Menurut mitos, kemunculan Nessie ditandai dengan keluarnya gelembung-gelembung besar di air dan gempa bumi.
Saat ini, mitos keberadaannya terbagi dua. Ada yang mengatakan Nessie benar-benar ada di dalam perairan, dan ada juga yang mengatakan monster raksasa itu semata-mata hanya mitos dari serangkaian cerita dongeng.
Tapi, menurut seorang ahli geologi asal Itali, Luigi Piccardi, gelembung-gelembung air dan getaran di bumi sebelum kemunculan Nessie hanyalah sebuah fenomena alam geologi.
Piccardi dengan tegas menyatakan tidak percaya jika ada monster raksasa yang sangat pemalu di perairan Skotlandia.
"Gelembung-gelembung besar yang muncul di dalam perairan dan gempa bumi itu disebabkan oleh aktivitas seismik di sepanjang sesar Great Glen," kata Piccardi.
Untuk diketahui, monster Loch Ness dikenal luas sebagai monster reptil berukuran besar yang hidup di perairan Skotlandia, tepatnya di danau Loch Ness. Nessie —sebutan untuk Loch Ness— dikenal juga sebagai plesiosaurus yang memiliki panjang leher tujuh meter.
Namun, baru-baru ini, seorang ilmuwan veteran yang mengamati danau Loch Ness dalam setahun terakhir penuh, mengkhawatirkan spesies purba itu telah punah. Ialah Gary Campbell, penduduk Inverness, United Kingdom, yang telah mengikuti gerak-gerik Loch Ness selama 17 tahun sejak kemunculan pertamanya 1.500 tahun lalu.
"Sangat menyedihkan. Kini dia tidak pernah muncul lagi ke permukaan," ungkap Campbell pada BBC, Selasa 11 Februari 2014. "Jumlah penampakannya berkurang drastis sejak pergantian abad, tapi ini adalah kali pertama Nessie tidak pernah terlihat sama sekali dalam 90 tahun."
Nessie mendadak tenar pada tahun 1933 sejak cerita tentangnya diterbitkan di sebuah surat kabar lokal, yang memajang foto spesies air berkepala besar serta punuk. Banyak yang tidak percaya, bahkan menyebut penampakan itu tidak lebih dari dua ekor bebek yang sedang berkelahi di air.
Fenomena alam
Menurut mitos, kemunculan Nessie ditandai dengan keluarnya gelembung-gelembung besar di air dan gempa bumi.
Saat ini, mitos keberadaannya terbagi dua. Ada yang mengatakan Nessie benar-benar ada di dalam perairan, dan ada juga yang mengatakan monster raksasa itu semata-mata hanya mitos dari serangkaian cerita dongeng.
Tapi, menurut seorang ahli geologi asal Itali, Luigi Piccardi, gelembung-gelembung air dan getaran di bumi sebelum kemunculan Nessie hanyalah sebuah fenomena alam geologi.
Piccardi dengan tegas menyatakan tidak percaya jika ada monster raksasa yang sangat pemalu di perairan Skotlandia.
"Gelembung-gelembung besar yang muncul di dalam perairan dan gempa bumi itu disebabkan oleh aktivitas seismik di sepanjang sesar Great Glen," kata Piccardi.